Sabtu, 18 September 2010

Pembakaran Al-Qur'an Ternyata Jadi Dilakukan

Liputan6.com, Springfiled: Pembakaran Alquran yang sebelumnya akan dilakukan oleh pendeta dari Florida Terry Jones, pada peringatan tragedi 11 September, urung dilaksanakan karena mendapatkan kecaman dari berbagai pihak. Namun ternyata oleh pendeta Bob Old dan Danny Allen. Mereka membakar Alquran di halaman belakang sebuah rumah di Springfileld, Amerika Serikat, Sabtu (11/9) silam.

Bob Old dan rekannya Danny Allen berdiri bersama di halaman belakang rumah tua. Mereka menyebut tindakan itu sebagai panggilan dari Tuhan. Mereka membakar dua salinan Quran dan satu teks Islam lainnya di depan segelintir orang, yang sebagian besar dari media.

Seperti dilansir Detroit News, ternyata pembakaran Alquran juga terjadi di Michigan. Sebuah Alquran dibakar di depan pusat ajaran Islam di kota tersebut.

Ryanne Nason, seorang cendekiawan Amerika Serikat, seperti dilansir sebuah koran lokal Mainecampus, Kamis (15/9), menyebut bahwa pembakaran yang dilakukan oleh sejumlah orang sangat menyedihkan dan memalukan. Di AS, negara yang dibentuk pada keyakinan kebebasan beragama, setiap orang diberikan hak untuk mempraktikkan agama yang mereka yakini, seperti Yudaisme, Islam, Kristen, atau tidak menganut agama sama sekali. Dengan membakar Alquran atau kitab suci agama lain, bayangan seluruh bangsa lain membuat AS adalah negara tanpa kelas dan tidak etis.

Sungguh ironis bahwa Terry Jones atau Bob Old merasa memiliki perlindungan berdasarkan amandemen pertama untuk membakar kitab suci agama lain yang ia tidak percaya. Padahal semua muslim di AS dilindungi oleh undang-undang konstitusional yang sama. Hal ini akan memeberikan cela pada reputasi Amerika.

Menurut Ryanne, orang beragama menggunakan moral yang kuat dan nilai-nilai, namun sekarang orang mendiskreditkan keyakinan mereka karena bersifat menghakimi dan intoleransi. Salah satu dari banyak alasan mengapa kita memiliki pasukan di Irak dan Afghanistan adalah untuk melawan penindasan dan penganiayaan agama terhadap penduduk negara di negara tersebut. Namun, saat ini ternyata warga negara Amerika sendiri yang melecehkan agama lain.

Di Chicago, Mohammed Kaiseruddin, Dewan Direksi Pusat Ajaran Islam memberikan gambaran terhadap pembakaran Alquran yang sangat berbeda dengan nilai-nilai yang dianutnya. Ia mengatakan kepada Huffington Post hari ini, "Kami merasa seperti kita sudah menjadi korban. Ketika kami memegang Alquran, kami memperlakukannya dengan sangat hormat. Kami tidak pernah menaruh salinan Alquran di lantai. Sejak kecil, kami selalu mengingatkan anak-anak untuk menghormati kitab suci ini. Kami juga mengajarkan kepada mereka ketika selesai membaca Alquran, mereka menutup dan menciumnya, lalu menyimpannya". (Huffington Post/Mainecampus/Detroitnews/DES/IAN)

SUMBER: http://id.news.yahoo.com/lptn/20100916/twl-pembakaran-alquran-ternyata-jadi-dil-deaf2f6.html


Get cash from your website. Sign up as affiliate.
Baca selengkapnya ===>>

Minggu, 05 September 2010

Rencana Pembakaran Al-Qur'an

Rencana pembakaran kitab suci Al-Qur'an yang akan dilakukan oleh kelompok "Dove World Outreach Center", di Amerika Serikat. Rencana keji itu dilakukan untuk memperingati tragedi pemboman World Trade Centre 11 September 2001. Mereka menganggap umat Islam sebagai pelaku pemboman gedung WTC, sehingga mereka berencana membalas dendam dengan cara membakar Al-Qur'an.

Rencana kelompok "Dove World Outreach Center" ini mendapat reaksi yang sangat keras dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Pada hari hari Sabtu (04/09/2010) HTI mengecam rencama tersebut dengan mengadakan aksi di depan Gedung Kedubes AS, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta. Para aktivis dan pendukung HTI ini tampak membawa beraneka macam poster yang isinya mengutuk rencana pembakaran Al-Qur`an. Salah satu poster berisikan pesan "Jihad to protect Qur`an (jihad untuk melindungi Al Qur`an). Aksi menentang rencana pembakaran Al-Qur'an ini tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di Banjarmasin, Palembang, Surabaya, Sumenep, Bandung, Madura, Jawa Timur, dan di daerah lain.

Al-Qur'an adalah kitab suci kita sebagai umat Islam. Membakar Al-Qur'an adalah sikap yang sangat merendahkan kehormatan, keagungan dan kesucian Al Qur`an. Apakah kita akan diam saja ketika Al-Qur'an dilecehkan? Jika kita diam berarti kita setuju dengan tindakan yang dilakukan oleh kelompok "Dove World Outreach Center" dan akan dianggap sebagai orang yang telah murtad dari agama Islam (naudzubillahimindzalik...)

So, apa yang harus kita lakukan? Kita harus (wajib) untuk menentang tindakan tersebut jangan sampai terjadi. Caranya? Karena kita terpisah oleh sekat-sekat pemisah yaitu negara, kita tidak mungkin bisa berjihad pergi ke Amerika untuk memberantas kelompok "Dove World Outreach Center", maka kita hanya bisa menyuarakan dan meminta negara untuk bisa bersikap tegas terhadap kelompok "Dove World Outreach Center".

ALLAHU AKBAR !!!


Get cash from your website. Sign up as affiliate.
Baca selengkapnya ===>>